Minggu, 01 Mei 2016

Bertemu Sahabat di Paris - Sekilas tentang Champs-Élysées

Oleh.  FDA Widodo

Jadi ingat pertama kali datang ke Paris, dengan pakaian seadanya dalam kondisi dingin yang menggigit. Terus harus cari-cari alamat untuk menemukan tempat salah satu teman "lokal" sini.  Sebenarnya sedikit tulisannya sudah dimuat di blog lama, tapi gak ada salah kan jika tak rilis ulang lagi dengan sedikit agak formal tulisannya.  Begini ceritanya :

Kota Paris namanya.  Siapa yang tak kenal kota yang konon merupakan simbol dari “keromantisan” dan “percintaan” (sudah sedikit diulik-ulik di blog sebelumnya).  Sehingga tidak salah jika kota ini menjadi impian banyak orang untuk sekedar “hello” atau foto narsis di depan menara yang menjadi simbolnya, ya menara tua Eiffel alias Eiffel Tower namanya.  Nah, untuk kali ini mungkin tidak akan banyak cerita perjalanan kami selama mengunjungi Eiffel ataupun tempat-tempat indah di Paris lainnya, seperti Museum Louvre, Sungai Sein, Notre-Dame, Basilica, dan lain-lain, tapi daku justru terkesan ketika melakukan perjalanan singkat di avenue atau jalan yang telah
diabadikan dalam sebuah nyanyian lalu dibawakan merdu oleh Joe Dassin.  Jalan itu bernama jalan “Champs-Élysées”. 
Je me baladais sur l’avenue
Le coeur ouvert à l’inconnu
J’avais envie de dire bonjour
À n’importe qui
N’importe qui ce fut toi
Je t’ai dit n’importe quoi
Il suffisait de te parler
Pour t’apprivoiser
Aux Champs-Élysées
Aux Champs-Élysées
Au soleil, sous la pluie
À midi ou à minuit
Il y a tout ce que vous voulez
Aux Champs-Élysées
Tu m’as dit : “J’ai rendez-vous
Dans un sous-sol avec des fous
Qui vivent la guitare à la main
Du soir au matin”
Alors je t’ai accompagnée
On a chanté, on a dansé
Et l’on n’a même pas pensé
À s’embrasser
……..
Avenue  Champs-Élysées atau jalan yang merupakan “main road” Kota Paris ini memang terletak di jantung Kota Paris dan merupakan akses jalan utama untuk menuju pusat Kota Paris dari bagian Barat yang dimulai dari gerbang utama Arc de Triomphe.  Dibandingkan jalan-jalan utama lainnya, mungkin hanya jalan ini yang banyak sekali dijumpai tempat belanja buat orang-orang yang memiliki kantong “tebal” tentunya.  Disepanjang jalan Champs-Élysées dari Arc de Triomphe hingga ke titik tengah jalan berupa tiang  yang dinamakan Concorde dengan latar belakang sebuah roda putar raksasa, banyak terlihat  toko-toko cosmetics, baju, tas, parfume, sepatu, dan lain-lainnya yang terkenal di Paris (bahkan di dunia) berada di jalur utama jalan ini.  Sebut saja Bottega Veneta, Dior, Saint-Laurent, dan lainya.  “Untung, gak punya uang banyak.  Kalau banyak uang, mungkin bisa habis di toko-toko itu,” bisikku lirih.  Tidak hanya itu, toko-toko lain seperti tempat makan dan pusat hiburan bertebaran di sepanjang jalan ini.  Semua ini menambah kenyamanan dan kehangatan bagi para pelancong yang berada di area jalan ini.  
 
“Ramai sekali manusia disini…!!”, jerit dalam hatiku.  Enaknya, walaupun ramai tapi tidak macet.  Memang, sangat beragam manusia yang kami temui di sepanjang jalan, dari RAS A sampai RAS Z, mungkin ada disini.  Entah, mereka warga Perancis, atau para turis yang memang hendak berpelesiran di Kota Paris ini. 
Sambil sesekali melihat toko-toko lux tersebut atau sesekali berhenti sejenak oleh karena beberapa atraksi dari musisi jalanan yang menarik, kami menyusuri jalan ini.  Hingga tiba-tiba, ada yang berteriak di depan kami. “haiiiii...apa kabar???”, begitu teriaknya sembari memanggil nama kami berdua.  “ya ampun..!!kok bisa ketemu disini???”, sahut kami hampir berbarengan.  Selanjutnya bisa ditebak, kami pun segera terlibat perbincangan-perbincangan yang telah lama tidak kami lakukan.  Kami seakan tidak perduli lagi kondisi kami pada waktu itu sedang di jalan.  Kami juga tidak terpengaruh hiruk pikuknya manusia yang lalu lang di sekitar kami.  Sungguh, hal yang sangat menyenangkan ketika kita semua yang selama ini terpisahkan oleh jarak dan waktu, tiba-tiba secara tidak disengaja dipertemukan kembali.  
Setelah berbincang-bincang sekitar 20 menit, teman-teman lama kami ini mengajak untuk makan malam di restoran yang cukup terkenal di jalan ini.  Mereka mau traktir kami. hahahahaha.. Kebetulan sekali, saya dan teman perjalanan memang sedang lapar sekali. “uhuuuyyy…!”, seru kami.  Tidak lebih dari 10 menit jalan kaki, akhirnya kami ber-4 pun singgah di salah satu restoran di pojok bioskop 21  Champs-Élysées.  
 
Tak menunggu lama (sekitar 20 menit), di depan kami telah tersaji aneka hidangan khas Perancis. “ hmmm…mau coba yang mana nih?”, bagi kami, semuanya terlihat enak dan menarik, apalagi cara penyajian makanannya yang atraktif, semuanya menambah cita rasa masakan yang ada di depan kami.  Yah, kami sendiri sudah tidak perduli lagi apakah itu makanan pembuka, makanan utama, ataupun penutup.  “Ayo makan..!!!”
 
Banyak perbincangan kami teruskan selama kami makan.  Mereka tanya tentang kabar teman-teman lain di Indonesia, tentang kondisi Indonesia sekarang, sampai kapan kami di Paris, dan lain-lainnya.  Kami pun juga menanyakan tetang keadaan mereka, dari keluarga, pekerjaan mereka sekarang, dan lain sebagainya.  Hingga tak terasa hampir 1 jam kami berada di restoran ini. Setelah mereka saling rebutan untuk membayar bill makanan yang telah kami santap, kami pun segera beranjak menuju tempat lain di Champs-Élysées.  Ternyata, mereka akan menjadi pemandu pribadi kami.  Mereka akan mengantar kami ke beberapa tempat tujuan wisata Kota Paris, salah satu tempat eksotik di ujung jalan Champs-Élysées ini, namanya Arc de Triomphe.  Setelah kurang lebih 20 menit jalan, tibalah kami di TKP.  Megah dan terkesan eksotik.  Padahal, bangunan persegi 4 ini hanya merupakan suatu monumen nasional kota Paris, tapi daya tarik nya memang luar biasa.
Tidak menunggu lama, setelah jepret sana-jepret sini di sekitar Arc de Triomphe, kami pun segera melanjutkan perjalanan menuju ke lokasi lain.  Hingga akhirnya waktu kami berpisah dengan sahabat lama tibalah jua.  Yah, kami harus kembali lagi ke penginapan kami masing-masing dan demikian juga mereka harus kembali ke rumah masing-masing.  Sayang, esok mereka harus kerja seperti biasa, jadi tidak bisa menemani ekplorasi kami di Kota Paris ini.  Tapi tak apa-apa, yang penting kami tetap saling kontak selama di Paris.  Setelah saling mengucapkan “Au revoir et a bientot”,  kami pun berpisah di ujung jalan Champs-Élysées itu lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar